Proses pembakaran
dikatakan sempurna bila campuran bahan bakar dan udara dapat terbakar
seluruhnya pada waktu dan keadaan yang dikehendaki. Selain itu, pembakaran
sempurna terjadi bila seluruh iso-oktana (C8H18) dapat bereaksi seluruhnya
menjadi CO2 dan H2O. Berikut ini adalah reaksi pembakaran sempurna:
C8H18 + 12,5O2 + 47N2 → 8CO2
+ 9H2O + 47N2
2C8H18 + 25O2 + 94N2 →
16CO2 + 18H2O + 94N2 (Toyota Astra Motor, 1995:3-8)
Mekanisme pembakaran
normal dalam motor bensin dapat dibagi menjadi empat fase seperti dijelaskan
pada gambar dibawah.
Gambar. Grafik pembakaran campuran bahan bakar dan udara didalam silinder
Fase
penyalaan
Periode ini merupakan fase
awal busi memercikkan bunga api, dimana partikel-partikel bahan bakar telah
dicampur dengan udara masuk ke ruang bakar. Fase ini dipengaruhi oleh beberapa
faktor yaitu:
1. Temperatur dari nyala
api yang dikeluarkan oleh elektroda busi.
2. Sifat alami bahan
bakar.
3. Temperatur dan tekanan
didalam silinder.
4. Laju aliran campuran
udara dan bahan bakar yang masuk ke dalam silinder.
5. Besarnya rasio udara
dan bahan bakar yang masuk ke dalam silinder
Fase
perambatan api (pembakaran explosive)
Pada akhir langkah
pertama, campuran akan terbakar di beberapa tempat di dalam silinder. Nyala api
busi ini akan merambat dengan kecepatan tinggi sehingga seolah-olah campuran
terbakar sekaligus.
Waktu yang dibutuhkan
dalam fase perambatan api dipengaruhi oleh intensitas turbulensi campuran yang
masuk kedalam ruang bakar.
Waktu pembakaran terjadi
dengan lambat ketika campuran udara dan bahan bakar dalam silinder stagnan atau
tidak terjadi turbulensi. Sebaliknya, waktu pembakaran semakin cepat saat
turbulensi campuran udara dan bahan bakar semakin meningkat, biasanya seiring
dengan peningkatan kecepatan mesin diikuti dengan meningkatnya turbulensi
campuran udara dan bahanbakar di dalam ruang bakar. Durasi dari fase perambatan
api selalu konstan terhadap sudut pergerakan poros engkol
Fase
pembakaran puncak (tekanan pembakaran maksimum)
Akibat nyala api di dalam
silinder, maka terjadi kenaikan tekanan akibat pembakaran tersebut. Tekanan
pembakaran akan mencapai tingkat maksimum pada posisi tertentu dari piston.
Untuk memperoleh tenaga yang tinggi dari hasil pembakaran, maka tekanan
pembakaran diusahakan mencapai maksimum setelah piston berada 10° setelah TMA
Pada fase ini udara yang
tersisa semakin sulit bereaksi dengan uap bahan bakar sehingga laju pembakaran
menurun, kondisi ini disebut after burning
Pada saat yang sama,
terjadi produksi panas akibat reaksi kimia proses pembakaran menghasilkan
langkah kerja. Energi panas yang dilepaskan hilang melalui dinding silinder dan
kepala piston, selanjutnya piston bergerak turun memperbesar volume ruang bakar
mengakibatkan tekanan didalam silinder menurun dengan drastis
Fase
akhir pembakaran
Fase ini merupakan fase
akhir dari proses pembakaran dimana tekanan di dalam ruang bakar turun karena
piston bergerak turun dan proses pembakaran berakhir
Namun pembakaran yang
sempurna sulit terjadi, mengingat udara di sekitar kita tidak murni semuanya mengandung
oksigen.
0 Response to "Apa yang Dimaksud Pembakaran Sempurna? Berikut Penjelasannya"
Post a Comment