Untuk memercikkan bunga api pada busi, maka diperlukan tegangan yang tinggi. Sumber tegangan tinggi ini berasal dari ignition coil. Ignition coil pada kendaraan bermotor termasuk jenis trafo atau transformator jenis step up, yaitu berfungsi untuk mengubah tegangan 12 volt yang berasal dari baterai menjadi tegangan yang lebih tinggi yaitu sekitar 20.000 volt (20 kilo volt).
Untuk mengubah tegangan 12 volt menjadi tegangan tinggi, maka pada ignition coil terdapat dua kumparan, yaitu kumparan primer dan kumparan sekunder. Dimana kumparan sekunder jumlah lilitannya lebih banyak dibandingkan dengan kumparan primer. Kumparan primer dan kumparan sekunder dililitkan pada tumpukan-tumpukan plat besi tipis (inti besi). Diameter kawat pada kumparan primer antara 0,6-0,9 mm dengan jumlah lilitan 200-400 lilitan, sedangkan diameter kawat pada kumparan sekunder antara 0,05-0,08 mm dengan jumlah lilitan sebanyak 2.000-15.000 lilitan
Pada kumparan primer dialiri tegangan listrik dari baterai sebesar 12 volt, kemudian tegangan tersebut diputus dan disambungkan ke ground berkali-kali secara cepat oleh platina. Saat tegangan listrik tersambumbung maka terjadi kemagnetan pada kumparan primer, sedangkan pada saat tegangan listrik diputuskan maka kemagnetan yang timbul akan menghilang, karena putus dan sambung terjadi secara berulang-ulang dan cepat maka kemagnetan yang timbul dan hilang juga akan cepat sehingga akan terjadi induksi tegangan tinggi pada kumparan sekunder sebesar 20 kilo volt atau lebih
0 Response to "Ignition Coil (koil Pengapian)"
Post a Comment