Secara umum, konstruksi sistem EFI dapat dibagi menjadi tiga
bagian/sistem utama, yaitu;
1. sistem bahan bakar (fuel system),
2. sistem
kontrol elektronik (electronic control system), dan
3. sistem induksi/pemasukan
udara (air induction system).
Ketiga sistem utama ini akan dibahas satu persatu
di bawah ini. Jumlah komponen-komponen yang terdapat pada sistem EFI bisa
berbeda pada setiap jenis sepeda mesin. Semakin lengkap komponen sistem EFI
yang digunakan, tentu kerja sistem EFI akan lebih baik sehingga bisa
menghasilkan unjuk kerja mesin yang lebih optimal pula. Dengan semakin
lengkapnya komponen-komponen sistem EFI (misalnya sensor-sensor), maka
pengaturan koreksi yang diperlukan untuk mengatur perbandingan bahan bakar dan
udara yang sesuai dengan kondisi kerja mesin akan semakin sempurna. Gambar di
bawah ini memperlihatkan contoh skema rangkaian sistem EFI pada Yamaha GTS1000
dan penempatan komponen sistem EFI pada Honda Supra X 125.
Gambar Skema Rangkaian Sistem EFI Pada Yamaha GTS1000
Keterangan gambar :
1. Fuel rail/delivery pipe (pipa pembagi)
3. Injector (nozel penyemprot bahan bakar)
4. Air box (saringan udara)
5. Air temperature sensor (sensor suhu udara)
6. Throttle body butterfly (katup throttle)
7. Fast idle system
8. Throttle position sensor (sensor posisi throttle)
9. Engine/coolant temperature sensor (sensor suhu air
pendingin)
10. Crankshaft position sensor (sensor posisi poros engkol)
11. Camshaft position sensor (sensor posisi poros nok)
12. Oxygen (lambda) sensor
13. Catalytic converter
14. Intake air pressure sensor (sensor tekanan udara masuk)
15. ECU (Electronic control unit)
16. Ignition coil (koil pengapian)
17. Atmospheric pressure sensor (sensor tekanan udara
atmosfir)
Gambar Penempatan Komponen Sistem EFI Honda Supra X 125.
0 Response to "Konstruksi EFI pada Sepeda Motor "
Post a Comment