Pada kesempatan ini saya akan membahas tentang
kesalahan saat proses pengelasan dengan las busur listrik dan sebab-sebab
terjadinya kesalahan tersebut. Kesalahan dalam mengelasan tidak jarang kita
temui saat pengelasan. Untuk menghindari terjadinya kesalahan saat pengelasan
maka kita harus tahu sebab-sebabnya. Oleh karena itu kita harus
mengidentifikasi kesalahan yang terjadi, baik secara visual maupun uji terhadap
hasil lasan. Kesalahan dalam pengelasan dapat dibagi menjadi:
1.
Kesalahan
visual atau kesalahan yang dapat dilihat dengan mata
2.
Kesalahan non
visual atau kesalahan yang tidak dapat dilihat dengan mata
Kesalahan Visual
Kesalahan Undercutting
Hasil lasan dari kampuh las ikut mencair kedalam
alur las sehingga terbentuk seperti sebuah parit (cekungan) baik disisi kanan
maupun disisi kiri sehingga jika hal ini terjadi maka akan mengurangi ketebalan
dari bahan yang dilas. Kesalahan ini terjadi karena temperatur yang tinggi
akibat penyetelan arus las yang terlalu besar dan juga bisa disebabkan ayunan
elektroda yang terlalu pendek atau terlalu mepet dengan bahan las
Gambar. Kesalahan Undercutting
Kesalahan Weaving fault
Hasil lasan membentuk alur yang bergelombang
sehingga ketebalan hasil lasan tidak merata. Kesalahan ini dapat terjadi karena
disebabkan dari ayunan elektroda yang terlalu tinggi atau jarak elektroda
dengan bahan lasan terlalu besar
Gambar. Kesalahan Weaving fault
Kesalahan Surface porosity
Hasil lasan berlubang-lubang karena gelembung gas.
Kesalahan ini dapat terjadi karena disebabkan oleh elektroda yang masih basah,
kampuh lasan yang kotor dan bisa karena adanya gas dari galvanisasi.
Gambar. Kesalahan Surface porosity
Kesalahan Fault of electrode
Hasil lasan membentuk alur las yang tebal pada
jarak/ bagian tertentu. Kesalahan ini dapat terjadi karena pergantian elektroda
saat proses mengelas berlangsung ataupun saat mengelas nyala elektroda sempat
terhenti-henti
Gambar. Kesalahan Fault
of electrode
Kesalahan Weld spatter
Hasil lasan disisi kanan dan kiri bahan banyak
terdapat bekas percikan las/ bintik-bintik akibat las. Kesalahan ini terjadi
karena disebabkan oleh arus yang digunakan untuk mengelas terlalu besar, salah
jenis arus listrik dan karena salah polarisasi
Gambar. Kesalahan Weld
spatter
Kesalahan Alur las terlalu
tinggi
Hasil lasan membentuk kampuh yang ramping dan
menonjol kearah atas. Kesalahan ini dapat disebabkan karena arus yang terlalu
rendah dan jarak elektroda terlalu dekat dengan benda yang akan dilas (kurang
dari satu kali diameter elektroda yang digunakan)
Gambar. Kesalahan Alur las terlalu tinggi
Kesalahan Alur las terlalu
lebar
Hasil lasan membentuk kampuh yang terlalu tebal.
Kesalahan ini dapat terjadi akibat kecepatan dari menggerakkan elektroda yang
terlalu lambat
Gambar. Kesalahan Alur las
terlalu lebar
Kesalahan Alur las tidak
beraturan
Hasil lasan tidak beraturan, terdapat banyak kerak
yang tidak dapat dibersihkan. Kesalahan ini dapat terjadi karena gerakan
elektroda tidak beraturan yang seharusnya elektroda digerakkan kearah mundur
tetapi elektroda digerakkan kearah maju atau dapat keduanya maju dan mundur.
Gambar. Kesalahan Alur las tidak
beraturan
Kesalahan Alur las terlalu
tipis (cekung)
Hasil lasan membentuk kampuh las yang tipis
(cekung). Hal ini dapat disebabkan karena kecepatan mengelas terlalu cepat
dengan arus yang tinggi
Gambar. Kesalahan Alur las terlalu tipis (cekung)
I.9.2 Kesalahan Non-visual
Kesalahan Dasar concave (cekung)
Saat pengelasan pertama
terjadi pencekungan, hal ini dapat disebabkan karena penggunaan arus terlalu besar atau kecepatan menggerakan elektroda
terlalu tinggi sehingga sebagian cairan las jatuh ke bagian bawah.
Gambar. Kesalahan Dasar concave (cekung)
Kesalahan Dasar
berlubang-lubang
Hasil lasan pada bagian dasar berlubang-lubang.
Hal ini disebabkan oleh posisi elektroda terlalu dalam
sewaktu mengelas dan arus terlalu besar.
Gambar. Kesalahan Dasar berlubang-lubang
Kesalahan Incomplete penetration
Hasil lasan akibat kesalahan incomplete
penetration yang akibat dari cairan las yang tidak tembus ke bawah, hal
ini disebabkan oleh beberapa hal yaitu letak elektroda terlalu tinggi, arus terlalu lemah dan jarak sisi kampuh terlalu rapat
Gambar. Kesalahan Incomplete penetration
Apa pengaruh kalau besi di cat dulu baru dilas
ReplyDeletekalau besi dicat dulu, nanti catnya rusak (terbakar) karena terkena panas las sehingga harus melakukan pengecetan ulang
DeleteSering mendapatkan hasil las yg hanya arang atau tidak nempel
ReplyDeleteBagaimana solusinya.?
saya bukan seorang welder, tapi artikel ini cukup menarik.
ReplyDeletemamtaap