Proses pengelasan memanfaatkan panas dari nyala busur listriknya untuk penyambungan logam. Penggunaan panas sebagai cara penyambungan logam tersebut tidak akan lepas dari efek distorsi saat pengelasan. Distorsi pada pengelasan yaitu perubahan bentuk yang terjadi pada bagian-bagian yang disambung sehingga akan merubah bentuk ataupun sudutnya. Perubahan sudut yang terjadi disebabkan karena distorsi yang tidak terkontrol pada saat melakukan pengelasan atau kurangnya persiapan dan perhitungan distorsi yang kurang matang oleh operator lasnya.
Distorsi dapat terjadi karena disebabkan panas yang dihasilkan terlalu besar sehingga akan membuat peluang benda kerja yang dilas melengkung atau berubah sudut menjadi besar.
Distorsi yang terjadi pada saat pengelasan harus dicegah karena distorsi ini pastinya tidak diinginkan oleh operator las. Jika distorsi yang terjadi berlebih maka benda kerja akan melengkung. Solusi pencegahan agar tidak terjadi distorsi dapat dilakukan dengan beberapa cara, diantaranya :
Las catat (titik) atau tack weld
Pada saat melakukan pengelasan dan dilakukan penyambungan secara penuh, untuk mencegah distorsi agar tidak terjadi maka harus dilakukan pengelasan catat atau titik terlebih dahulu. Las catat atau titik dapat dilakukan seperti gambar dibawah ini
Pengelasan dilakukan dengan menggunakan alat bantu
Untuk mencegah terjadinya distorsi pada hasil las-lasan maka dapat dilakukan dengan menggunakan alat bantu seperti klem untuk memegang benda kerja agar tidak melengkung
Pengelasan dilakukan dengan menggunakan pelat punggung atau backing bar
Sebelum melakukan pengelasan logam secara penuh, pasangkan terlebih dahulu pelat pengganjal pada bagian sisi-sisinya. Pelat punggung ini pada umumnya terbuat dari bahan tembaga
Pengelasan secara berurutan atau squence weld
Mengelas secara terus-menerus memungkinkan terjadinya distrorsi yang besar, untuk mencegahnya dapat dilakukan dengan cara pengelasan secara berurutan
0 Response to "Destorsi Pada Saat Pengelasan dan Cara Mencegahnya"
Post a Comment