Setiap kendaraan pastilah
dilengkapi dengan klakson, mengingat fungsi klakson yang sangat penting bagi
pengendara dan orang lain disekitarnya. klakson sendiri berfungsi untuk memberi
tanda atau isyarat dengan menggunakan suara atau bunyi. Sedangkan suara atau bunyi
yang ditimbulkan tersebut terjadi karena disebabkan adanya getaran.
Agar klakson dapat
berfungsi dengan baik maka klakson harus dapat didengar, yang artinya suara
atau bunyi yang dikeluarkan klakson harus keras tetapi tidak juga tidak terlalu
keras, maka ada aturan mengenai kekerasan bunyi klakson. Klakson harus memiliki frekuensi getaran
antara 1800 sampai 3550 Hz. Adapun macam-macam klakson, antara lain :
Klakson dengan listrik :
- Dengan arus bolak-balik (AC)
- Dengan arus searah (DC)
Klakson dengan udara
- Dengan menggunakan kompresor listrik
- Dengan menggunakan katup elektro pneumatis (dengan kompresor rem angin)
Klakson Listrik :
Klakson
listrik arus AC
Klakson
listrik menggunakan magnet listrik yang nantinya magnet listrik tersebut
digunakan untuk menghasilkan suara yaitu
dengan cara pada magnet listrik terdapat kutub-kutub yang nantinya kutup-kutub
tersebut akan bergantian dari utara menjadi selatan dan sebaliknya yang
diakibatkan oleh perubahan frekuensi listrik (arus bolak-balik). Dengan berubahnya
kutub magnet yang terjadi secara terus-menerus maka akan menghasilkan getaran
pada membran, dari getaran ini nantinya akan menghasilkan suara. Klakson AC
menggunakan pembangkit listrik dengan memakai dinamo listrik. Klakson AC ini
biasanya dipakai pada kendaraan-kendaraan kecil.
Pada magnet listrik akan
terjadi pergantian kutub-kutub utara dan selatan sesuai dengan frekuensi
listrik, akibatnya membran bergetar.
Kerugian
klakson AC ini adalah bila putaran mesin turun maka frekuensi getaran (suara)
klakson juga akan menurun.
Klakson
listrik arus searah (DC)
Berbeda dengan klakson
AC, kalkson listrik DC tidak terjadi perubahan frekuensi arus karena arus pada
klakson DC adalah searah bukan bolak-balik. Oleh sebab itu pada klakson DC
untuk menghasilkan getaran pada membran diperlukan kontak pemutus. Prinsip
dasar klakson DC dapat dilihat pada gambar di bawah ini :
Bila kontak pemutus (no. 3)
tertutup, maka arus listrik mengalir ke magnet listrik (no. 1), sehingga plunger
dan membran tertarik ke arah magnet listrik. Ketika plunger tertarik maka
kontak pemutus akan ikut membuka sehingga gaya megnet menghilang. Ketika gaya
magnet menghilang maka, plunger dan membran akan kembali dan kontak pemutus
akan terhubing kembali. Hal tersebut akan terjadi secara terus menerus sehingga
menghasilkan getaran dan bunyi. Klakson DC ada dua macam
yaitu klakson DC model piringan dan klakson DC siput (spiral).
Klakson udara
Pada
klakson udara untuk menimbulkan getaran (suara) dengan memanfaatkan udara tekan.
Udara tekan ini diperoleh dari kompresor listrik ataupun dari katup elektro
pneumatis (kompresor rem angin).
Pada klakson udara,agar
klakson tersebut dapat bekerja lebih cepat, maka penempatan sumber udara
(kompresor listrik atau katup elektro pneumatis) harus lebih dekat dengan
klakson.
Kenapa demikian dan apa
sebabnya ? Dengan menggunakan selang atau pipa yang lebih panjang, maka udara tekan
dari sumber udara akan lebih lama sampai ke klakson, dibandingkan apabila
menggunakan selang atau pipa yang pendek
Terima kasih tas informasinya.
ReplyDeleteJangan lupa kunjungi kampus kami di ppns.ac.id
Dan blog saya di davidberbagi.wordpress.com
Cara kerja klakson tipe hampa udara gak ada
ReplyDelete