Fungsi sistem induksi udara pada sistem EFI adalah untuk
menyalurkan udara yang bersih ke dalam ruang bakar (silinder), dari fungsi sistem
induksi udara tersebut dapat diketahui bahwa sistem induksi udara ini berada
pada saluran masuk (intake manifold) udara ke dalam ruang bakar (silinder).
Letak komponen-komponen sistem induksi udara untuk lebih jelasnya dapat dilihat
pada gambar di bawah ini :
Komponen-komponen sistem injeksi udara pada mesin injeksi
EFI dibedakan menjadi dua tipe, yaitu tipe induksi udara pada L-EFI dan sistem
induksi udara pada D-EFI. Sensor-sensor yang terdapat pada sistem induksi udara
ini berfungsi untuk memonitor/ mendeteksi keadaan termperatur/ suhu udara, jumlah
aliran udara yang masuk atau tekanan kevakuman di dalam intake manifold dan sensor TPS atau sensor posisi throttle. Sinyal-sinyal dari sensor-sensor
tersebut berguna sebagai masukan sinyal input ke ECU (Electronic Control Unit)
yang nantinya akan diolah oleh ECU dan akan digunakan untuk mengontrol
aktuator.
Berikut ini merupakan komponen-komponen pada sistem induksi udara pada
kedua tipe EFI :
1. Filter udara atau Air Filter.
2. Sensor temperatur udara
atau Intake Air Temperatur Sensor
(IATS).
3. Sensor aliran udara masuk atau Air Flow Sensor/ Mass Air Flow (MAF) Sensor
4. Sensor Kevakuman atau Manifold Absolute Pressure (MAP) Sensor
5. Throttle body.
6. Intake
Manifold.
Perbedaan sensor-sensor pada EFI tipe L-EFI dan D-EFI
juga berbeda lokasi penempatan sensor tersebut. Perbedaak peletakkan sensor-sensor
tersebut dapat dilihat pada gambar di bawah
ini :
1. Filter Udara.
Filter udara berfungsi
untuk menyaring kotoran dan debu yang terbawa oleh udara, sehingga nantinya
diharapkan udara yang masuk ke dalam intake manifold sudah benar-benar bersih.
Sensor temperatur udara
atau Intake Air Temperatur Sensor
(IATS) berfungsi untuk mengukur temperatur (suhu) udara yang masuk ke dalam
intake manifold. Nantinya sinyal dari sensor IATS ini digunakan sebagai inputan
dari ECU untuk mengontrol kinerja dari aktuator-aktuator.
Sensor IATS ini pada
mesin EFI tipe L-EFI ini menyatu dengan air flow meter sedangkan pada mesin EFI
tipe D-EFI, sensor IATS ini terletak dibelakang/ setelah air filter.
3. Sensor aliran udara
masuk atau Air Flow Sensor/ Mass Air
Flow (MAF) Sensor.
Air flow sensor ini
terdapat pada mesin EFI tipe L-EFI. Air flow sensor ini berada diantara filter
(saringan) udara dengan throttle body. Air flow sensor ini memiliki fungsi
untuk mengukur berapa banyak udara yang masuk ke dalam intake manifold.
Perubahan jumlah udara yang masuk ini seiring dengan bukaan katup throttle gas.
4. Sensor Kevakuman atau
Manifold Absolute Pressure (MAP) Sensor.
MAP sensor ini terdapat
pada mesin EFI tipe D-EFI. MAP sensor ini berfungsi untuk mendeteksi atau
mengukur jumlah udara yang masuk berdasarkan kevakuman yang terjadi di dalam
intake manifold.
5. Throttle body.
Throttle body berfungsi untuk mengatur besar kecilnya
udara yang masuk ke dalam intake manifold sesuai dengan bukaan katup throttle
gas dan beban kendaraan. Throttle body merupakan gabungan dari beberapa
komponen yaitu terdiri dari throttle valve (katup throttle), throttle position
sensor (TPS), dasport dan idle speed kontrol.
Intake manifold berfungsi
sebagai saluran masuk udara ke dalam masing-masing ruang bakar (silinder).
Banyaknya jumlah intake manifold sama dengan banyaknya jumlah silinder pada
mesin.
0 Response to "Komponen-Komponen Sistem Induksi Udara Pada Mesin Injeksi EFI"
Post a Comment