Sistem pengisian
(charging system) merupakan bagian dari sistem kelistrikan yang ada di dalam
kendaraan. Untuk menyalakan mobil dibutuhkan tenaga listrik, tenaga listrik
yang digunakan bersumber dari baterai. Jika baterai digunakan secara terus
menerus maka lama-kelamaan tenaga listrik di dalamnya akan habis juga karena
baterai memiliki nilai kapasitas berapa tegangan listrik yang bisa disimpan di
dalamnya oleh sebab itu diperlukan sebuah sistem yang dapat mengisi tegangan
listrik didalam baterai kembali.
Selain itu, untuk mensuplai kebutuhan aksesoris berupa lampu-lampu, radio dan lain-lain juga dibutuhkan tegangan listrik, jika hanya baterai yang digunakan untuk mensuplai semua kebutuhan tersebut maka baterai tidak akan sanggup dan bisa juga akan memperpendek umur baterai, oleh sebab itu juga dibutuhkan suatu sistem yang dapat memenuhi kebutuhan kelistrikan kendaraan tersebut.
Selain itu, untuk mensuplai kebutuhan aksesoris berupa lampu-lampu, radio dan lain-lain juga dibutuhkan tegangan listrik, jika hanya baterai yang digunakan untuk mensuplai semua kebutuhan tersebut maka baterai tidak akan sanggup dan bisa juga akan memperpendek umur baterai, oleh sebab itu juga dibutuhkan suatu sistem yang dapat memenuhi kebutuhan kelistrikan kendaraan tersebut.
Dari uraian diatas maka
dapat disimpulkan mengenai fungsi sistem pengisian pada kendaraan, antara lain
:
- Untuk melakukan pengisian (charging) pada baterai ketika mesin hidup.
- Untuk mensuplai kebutuhan listrik ketika mesin hidup, meliputi kebutuhan lampu-lampu dan aksesoris lainnya.
Komponen-komponen pada
sistem pengisian :
Alternator
Alternator pada sistem
pengisian memiliki fungsi untuk merubah energi gerak (mekanis) dari mesin menjadi
energi listrik. Alternator sendiri didalamnya terbadat banyak komponen,
komponen-komponen pada alternator tersebut antara lain :
- Puli berfungsi sebagai tempat dari tali kipas (V-belt) untuk menggerakkan rotor.
- Kipas atau fan berfungsi untuk mendinginkan komponen-komponen didalam alternator meliputi dioda (rectifier), kumparan dan lain-lain.
- Rotor merupakan komponen yang berputar dan berfungsi untuk membangkitkan medan magnet
- Stator merupakan komponen yang diam dan memiliki fungsi untuk menghasilkan arus AC (Alternating Current) atau arus bolak-balik.
- Dioda (rectifier) merupakan komponen elektronika yang ada didalam alternator yang memiliki fungsi untuk menyearahkan arus yang dihasilkan oleh alternator (dari arus AC menjadi arus DC).
Regulator
Regulator pada sistem
pengisian berfungsi untuk mengatur besar kecilnya arus listrik yang dapat masuk
ke rotor coil sehingga tegangan yang dihasilkan oleh alternator akan konstan
(sama) pada setiap putaran mesin, baik putaran lambat, sedang maupun tinggi.
Regulator pada sistem pengisian terdapat 2 tipe, yaitu regulator tipe point (terpisah
dengan alternator) dan regulator tipe IC (menjadi satu didalam alternator).
Baca juga : cara kerja regulator konvensional pada sistem pengisian
Baca juga : cara kerja regulator konvensional pada sistem pengisian
Kelebihan dari
regulator IC dibandingkan dengan regulator tipe point antara lain :
- Stabilitas dari pengaturan tegangan dan arus output yang dihasilkan baik.
- Ukuran regulator dibuat kecil sehingga dapat menyatu dengan alternator.
- Tahan terhadap guncangan (getaran) dan dapat digunakan dalam waktu yang relatif lama karena tidak banyak komponen-komponen pada ic regulator yang bergerak.
- Tidak memerlukan banyak penyetelan.
- Tahanan pada kumparan rotor lebih kecil sehingga arusnya dapat diperbesar.
Baterai (accu) berfungsi
sebagai sumber listrik pada saat starter, sistem pengapian dan sistem
kelistrikan body. Selain itu, baterai juga berfungsi sebagai penstabil arus dan
sebagai tempat penampung tegangan saat proses pengisian berlangsung.
Ampere
meter
Ampere meter berfungsi
untuk mengusur besarnya arus listrik yang dikeluarkan alternator untuk
pengisian baterai.
Kunci
kontak
Kunci kontak berfungsi
sebagai saklar, pada sistem pengisian kunci kontak berfungsi untuk
menghubungkan dan memutuskan aliran arus listrik ke lampu CHG dan ke regulator
(aliran listrik yang ke regulator berfungsi untuk mengaktifkan regulator).
Kabel
Kabel berfungsi untuk konduktor
listrik (tempat mengalirnya arus listrik dari satu komponen ke komponen lain).
Sekering
(fuse)
Sekering (fuse)
berfungsi sebagai pengaman rangkaian kelistrikan jika terjadi hubungan singkat
(konslet).
Lampu
Indikator (CHG)
Lampu indikator (CHG)
berfungsi sebagai indikator (indikasi) bahwa sistem pengisian ini berfungsi
dengan normal.
wah baru tau saya nih gan, thanks infonya
ReplyDeletemksh
ReplyDeleteNice !
ReplyDeleteGreat post. Definitely this is one of the great post about starter motor parts and funtion. I think its also helpful to many people who are looking for info.I really appreciate you for sharing this Interesting content. By the way we have a writing services company, here is our social group edubirdie reviews Here our writers are always ready help you. So you can follow our group for any kind of writing solution in future. Our writer is just incredibly talented. Thanks
ReplyDeleteMakasih dpt ilmu baru
ReplyDeleteThis article is very good. check for check it. Sp flash tools Leapdroid Deezloader
ReplyDeleteThis article is very good. check for check it. Sp flash tools Leapdroid deezloader download
ReplyDeleteTerima kasih telah memberi sedikit ilmu
ReplyDelete