Untuk membuat api maka
diperlukanlah sumber api, contohnya jika anda ingin menyalakan kompor untuk menyalakannya
maka dibutuhkan sumber api yaitu dapat berupa penyulut api atau yang lainnya.
Hal ini sama juga saat
proses pembakaran pada motor bakar. Proses pembakaran dapat terjadi jika salah
satunya adalah adanya panas dari nyala api busi.
Busi pada pembakaran
motor bensin merupakan sumber utama dari nyala api, sehingga jika busi mati
maka tidak akan ada pengapian pada motor bensin tersebut.
Besar api pada busi juga
sangat mempengaruhi proses pembakaran pada motor bakar. Semakin tinggi nyala
api yang dihasilkan maka semakin baik pula proses pembakaran yang terjadi dan
sebaliknya semakin kecil nyala api pada busi maka proses pembakaran akan
semakin jelek.
Besar kecilnya api yang
dihasilkan pada busi dipengaruhi dari tegangan tinggi yang terjadi pada
kumparan sekunder di koil pengapian.
Tegangan tinggi induksi
yang terjadi pada kumparan sekunder pada koil pengapian ini salah satunya
dipengaruhi oleh besar dari medan magnet yang dihasilkan pada kumparan primer
koil.
Medan magnet yang
dihasilkan pada kumparan primer koil pengapian ini tergantung dari besar
tegangan yang dialirkan di sirkuit kumparan primer koil yaitu berasal dari
tegangan pada baterai (accu), bila tegangan pada baterai ini lemah maka medan magnet
yang terjadi pada kumparan primer koil juga akan lemah.
Akibat dari medan
magnet yang lemah maka tegangan induksi yang terjadi di kumparan sekunder koil
juga akan melemah sehingga menyebabkan percikkan bunga api pada busi akan menjadi
kecil.
Jika percikkan bunga
api pada busi kecil dapat menyebabkan kendaraan akan susah untuk menyala atau
dapat juga mengakibatkan kendaraan saat menyala menjadi tersendat-sendat.
Yang membuat kendaraan
sulit untuk menyala ini diakibatkan api pada busi terlalu kecil sehingga tidak
mampu melawan tekanan kompresi yang tinggi.
Oleh sebab itu harus
selalu diperhatikan berapa tegangan yang dihasilkan pada baterai dan jika
tegangan baterai menurun lakukan langkah pengisian atau charging baterai.
Jika baterai telah
rusak tau ngedrop maka gantilah baterai dengan yang baru agar kualitas dari
sistem pengapian tetap optimal.
0 Response to "Pengaruh tegangan baterai pada sistem pengapian kendaraan yang memakai sistem pengapian baterai"
Post a Comment