Sistem pelumas harus
ada pada sebuah mesin pada kendaraan. Di dalam mesin kendaraan bila kendaraan
tersebut menyala pastinya terdapat komponen komponen yang saling bersinggungan.
Sehingga diperlukanlah sistem pelumasan pada kendaraan.
Sistem pelumas ini sangat penting, mengingat fungsi sistem pelumasan bagi mesin yang sangat riskan. Sistem pelumasan pada
kendaraan memiliki beberapa fungsi, diantaranya :
Sebagai
pelumas
Fungsi yang pertama
yaitu pelumas berfungsi sebagai pelumasan yaitu melumasi bagian-bagian yang
saling bersinggungan. Hal ini dilakukan untuk mencegah keausan berlebih ketika
bagian-bagian tersebut saling bergesekkan (bersinggungan).
Minyak pelumas akan
membentuk lapisan oli film pada bagian yang dilumasi, sehingga
komponen-komponen yang saling bersinggungan tidak akan langsung bersinggungan
karena adanya lapisan oil film.
Sebagai
pendingin
Fungsi yang kedua
adalah minyak pelumas sebagai pendingin. Minyak pelumas akan mengalir ke
seluruh sistem atau bagian di dalam mesin yang bergerak.
Komponen yang bergerak
dan saling bergesekkan tersebut akan menimbulkan panas. Minyak pelumas yang
mengalir ke komponen tersebut akan menyerap panas yang ditimbulkan sehingga
minyak pelumas berfungsi sebagai pendingin komponen-komponen mesin.
Sebagai
pembersih
Fungsi yang ketiga
adalah minyak pelumas sebagai pembersih. Komponen di dalam mesin kebanyakan
terbuat dari bahan logam sehingga bila komponen-komponen tersebut saling
bergesekkan maka akan menimbulkan keausan (karena keausan tidak dapat dicegah
namun dapat dikurangi).
Keausan akan
menyebabkan adanya bram-bram besi ini harus dibersihkan dari komponen yang
saling bergesekkan tersebut agar tidak menyebabkan keausan yang berlebih. Pembersihan
bram-bram besi ini dilakukan oleh pelumas, karena pelumas bersirkulasi pada
bagian-bagian mesin yang saling bergesekkan.
Pelumas yang mengalir
tersebut akan membawa bram-bram (kotoran) besi ke bagian karter (penampung
oli).
Pada karter, bram-bram
besi ini akan disaring dan ditangkap oleh magnet yang dipasang pada bagian
karter. Minyak pelumas sebelum disirkulasikan ke bagian-bagian mesin juga
mengalami proses penyaringan terlebih daulu. Penyaringan ini dilakukan oleh
komponen filter oli.
Sebagai
perapat
Fungsi yang keempat
adalah minyak pelumas sebagai perapat. Minyak pelumas yang melumasi
bagian-bagian mesin yang presisi yang menjadi perapat yang mencegah terjadinya
kebocoran gas atau blow by gas. Contohnya yaitu saat pelumas melumasi bagan
piston dan dinding silinder, pada bagian ini pelumas berfungsi sebagai perapat
yang mencegah terjadinya kebocoran gas pada ruang diatas piston ke bagian bawah
piston.
Pencegah
karat
Fungsi yang kelima
adalah minyak pelumas sebagai pencegah karat. Seperti yang sudah dijelaskan
diatas, bahwa komponen-komponen mesin sebagian besar terbuat dari logam. Komponen
yang terbuat dari logam akan berkemungkinan terjadi karat. Jika karat ini
terjadi pada komponen-komponen di dalam mesin akibatnya akan mudah membuat
mesin rusak.
Oleh sebab itu
komponen-komponen di dalam mesin harus bebas dari karat sehingga pelumas harus
mampu mencegah timbulnya karat pada komponen-komponen di dalam mesin.
Sehingga pemeriksaan
minyak pelumas pada mesin harus dilakukan dengan baik, penggantian minyak
pelumas harus dilakukan secara teratur sesuai dengan jadwal yang telah
ditentukan oleh pabrik.
Penggantian minyak
pelumas harus disesuaikan kekentalannya (viskositasnya) sesuai yang disarankan
oleh pabrik. Jangan gunakan minyak pelumas yang terlalu kental ataupun terlalu
encer.
Jumlah minyak pelumas
yang ada pada mesin harus disesuaikan jumlahnya, jangan terlalu banyak atuapun
terlalu sedikit.
0 Response to "Fungsi Sistem Pelumasan Pada Kendaraan"
Post a Comment