Transmisi merupakan
bagian dari sistem pemindah tenaga pada kendaraan. Transmisi pada kendaraan
terbagi menjadi dua tipe berdasarkan cara kerjanya yaitu transmisi manual dan
transmisi otomatis.
Transmisi manual
merupakan transmisi yang cara kerja perpindahan giginya dilakukan secara manual
dan di dalam transmisi manual terdapat susunan roda-roda gigi yang bertujuan
untuk mendapatkan variasi kecepatan dan momen pada poros ouput transmisi.
Transmisi terletak
diantara kopling dan poros propeller (pada mobil tipe FR) atau antara kopling
dan gardan/ differential (pada mobil tipe FF dan RR).
Fungsi transmisi pada
umumnya, antara lain :
- Untuk mengatur momen dan kecepatan kendaraan.
- Untuk memungkinkan kendaraan dapat berjalan mundur.
- Untuk memungkinkan kendaraan pada posisi netral.
Tipe-tipe atau
macam-macam transmisi manual berdasarkan perpindahan giginya (selective gear)
dibagi menjadi tiga macam yaitu transmis tipe sliding mesh, transmisi tipe constant
mesh dan transmisi tipe synchronmesh.
Transmisi
tipe sliding mesh
Tipe transmisi
berdasarkan selective gearnya, yang pertama adalah transmisi tipe sliding mesh.
Transmisi tipe sliding mesh merupakan transmisi manual yang cara kerja
perpindahan giginya dengan cara menggeser langsung roda giginya.
Transmisi tipe sliding
mesh memiliki beberapa kekurangan, antara lain :
- Untuk melakukan perpindahan gigi tidak dapat dilakukan secara langsung atau memerlukan waktu untuk memindahkan gigi.
- Hanya menggunakan satu jenis roda gigi.
- Saat perpindahan gigi akan timbul suara kasar.
Transmisi tipe sliding
mesh dapat dilihat pada gambar di bawah ini :
Transmisi tipe sliding
mesh ini hanya menggunakan jenis roda gigi lurus (spur), biasanya pada saat
ini, tipe sliding mesh dipakai pada perpindahan gigi mundur. Saat perpindahan
gigi dari maju mau ke mundur maka kendaraan harus pada posisi berhenti karena
jika masih dalam keadaan bergerak, tipe sliding mesh ini akan susah dimasukkan.
Transmisi
tipe constant mesh
Tipe transmisi
berdasarkan selective gearnya, yang kedua adalah transmisi tipe constant mesh. Transmisi
tipe constant mesh merupakan transmisi manual yang cara kerjanya yaitu saat
perpindahan giginya memerlukan bantuan kopling geser karena pada tipe contant
mesh ini posisi roda giginya tetap (tidak dapat bergeser).
Posisi antara main gear
(roda gigi utama) selalu berhubungan dengan counter gear (roda gigi lawan). Main
gear ini tidak berhubungan dengan poros output sehingga bila poros input
berputar dan poros counter berputar maka akan menggerakkan roda gigi counter
dan roda gigi utama namun poros output tidak akan berputar.
Untuk menghubungkan
putaran roda gigi utama dan poros output maka memerlukan kopling geser. Kopling
geser ini terhubung dengan garpu pemindah (shift fork) dan pada kopling geser
ini terdapat spline (alur) untuk menghubungkan kopling geser dengan poros
output sehingga jika kopling geser berputar maka poros output juga berputar.
Ketika tuas transmisi
digeser maka garpu pemindah akan menggeser kopling geser sehingga kopling geser
akan terhubung dengan roda gigi utama sehingga bila roda gigi utama berputar
akan memutarkan kopling geser dan selanjutnya putaran tersebut disalurkan pada
poros output.
Untuk lebih jelasnya tentang transmisi contant mesh, perhatikan gambar di bawah ini :
Transmisi
tipe synchronmesh
Tipe transmisi
berdasarkan selective gearnya yang ketiga adalah transmisi tipe synchronmesh. Transmisi
tipe synchronmesh ini hampir sama dengan transmisi tipe constant mesh yaitu
roda gigi utama dan roda gigi counter selalu berhubungan serta roda gigi
utamanya tidak dapat bergeser. Dan sama-sama memerlukan kopling geser untuk
melakukan perpindahan gigi.
Bedanya antara transmisi
tipe constant mesh dan synchronmesh ini adalah pada tipe synchronmesh terdapat
unit synchronmesh pada kopling gesernya yang berfungsi untuk menyamakan putaran
antara kopling geser dan roda gigi utama ketika akan berhubungan dengan cara melakukan
pengereman.
ye
ReplyDelete