Salah satu macam-macam
alat ukur yang sering digunakan saat servis kendaraan ringan adalah radiator
tester atau juga sering disebut dengan radiator cup tester.
Radiator tester
digunakan untuk mengetahui ada tidaknya kebocoran pada sistem pendingin
kendaraan. Selain itu alat ini dapat digunakan untuk memeriksa kondisi dari
tutup radiator.
Pada radiator tester
dilengkapi dengan pompa yang berfungsi untuk menghasilkan tekanan dan juga
dilengkapi dengan manometer yang berfungsi untuk mengetahui tekanan yang
dihasilkan oleh pompa.
Cara
menggunakan radiator tester
1. Memeriksa
tutup radiator
Pemeriksaa tutup
radiator dilakukan untuk mengetahui bukaan dari tutup radiator. Pada tutup
radiator terdapat dua buah katup yaitu katup tekan dan katup vakum.
Ketika mesin panas maka
suhu dan tekanan air radiator akan naik sehingga bila tekanan telah melebihi
tekanan spesifikasi yaitu antara 0,8 – 1,2 bar maka katup tekan akan membuka
dan sebagian air pada radiator akan disalurkan ke reservoir tank. Jika tekanan
air radiator tidak dijaga pada tekanan kerjanya atau tekanan melebihi
spesifikasinya maka air radiator akan cepat mendidih.
Ketika suhu mesin turun
setelah mesin dimatikan maka lama kelamaan tekanan air pendingin di dalam
radiator juga akan mengecil sehingga akan terjadi perbedaan tekanan antara
tekanan di dalam radiator dengan tekanan di luar radiator (tekanan atmosfer).
Di dalam radiator akan terjadi kevakuman karena tekanan kurang dari satu
atmosfer sehingga akan membuka katup vakum. Karena katup vakum terbuka, air
pada reservoir tank akan kembali mengisi radiator. Lama-kelamaan tekanan di
dalam radiator akan sama dengan tekanan atmosfer, ketika tekanan sama maka
katup vakum akan menutup kembali.
- Lepaskan tutup radiator dari radiator kendaraan.
- Pilih adapter yang sesuai kemudian pasang radiator cup tester pada tutup radiator.
- Tekan pompa radiator cup tester sehingga tekanan melebihi tekanan spesifikasi pada tutup radiator. Pada saat ini katup tekan akan membuka.
- Amati tekanan pada manometer alat ukur, apakah terjadi penurunan tekanan atau tidak saat katup tekan terbuka.
- Jika terjadi penurunan tekanan kemudian tekanan berhenti pada tekanan spesifikasinya maka keadaan katup tekan baik, kemudian amati kembali pada manometer, setelah tekanan pada batas spesifikasinya, maka tekanan harus tetap tidak boleh turun, namun jika masih turun maka hal tersebut menandakan adanya kebocoran pada tutup radiator.
2. Memeriksa
kebocoran air pendingin
Pemeriksaan kebocoran
air pendingin dilakukan untuk mengetahui apakah terjadi kebocoran pada sistem
pendingin di mesin atau tidak. Kebocoran air pendingin dapat terjadi pada
sambungan selang, sambungan pompa, water jacket dan lain sebagianya.
Jika terjadi kebocoran
air pendingin maka akan menyebabkan volume air pendingin menjadi berkurang
sehingga dapat menyebabkan terjadinya over heating pada mesin karena sistem
pendinginan yang tidak optimal.
- Lepas tutup radiator.
- Pasang radiator tester ke lubang tutup radiator.
- Tekan pompa radiator sampai tekanan spesifikasi. Jangan menekan pompa melebihi tekanan spesifikasi karena dapat merusak sambungan-sambungan pada sistem pendingin, contohnya sambungan selang.
- Amati apakah terjadi kebocoran atau rembesan air pendingin pada sambungan-sambungan di sistem pendingin.
- Jika terjadi kebocoran segera lakukan langkah perbaikan.
Trimakasih sngt membantu dlm melakukan pengecekan systim pendingin..
ReplyDeleteIzin copy
ReplyDelete