Arus listrik merupakan
elektron-elektron bebas yang mengalir melalui penghantar (konduktor) dalam
satuan waktu detik.
Sehingga kuat arus
listrik tergantung dari banyak sedikitnya elektron bebas yang mengalir melewati
suatu penghantar dalam satuan waktu.
Satuan dari arus
listrik adalah ampere. Dimana ampere merupakan satuan untuk besaran pokok kuat
arus listrik dalam satuan Standard International (SI).
Arus listrik dinyatakan
dengan lambang I (Intensity) sedangkan satuan listrik yaitu ampere dapat
disingkat dengan huruf A.
1 ampere sama dengan
pergerakkan dari 6,25 x 1018 elektron bebas yang melewati sebuah penghantar
(konduktor) dalam satuan waktu detik. Atau dapat diartikan bahwa 1 ampere sama
dengan 1 coulomb per detik untuk melewati suatu penghantar (1 coulomb sama
dengan 6,28 x 1018 elektron).
Dalam hukum listrik
konvensional menerangkan bahwa aliran listrik terjadi dari terminal positif
menuju ke terminal negatif. Sedangkan pada hukum listrik elektron menerangkan
bahwa aliran listrik terjadi ketika elektron-elektron bergerak dari terminal
negatif menuju ke terminal positif.
Elektron bebas ini
memiliki muatan negatif dan berada pada kulit atom. Bila terdapat kelebihan
elektron pada satu tempat, maka akan ada kekurangan elektron pada tempat lainnya,
sehingga pada tempat yang elektronnya berlebih akan berpindah tempat ke bagian
yang kekurangan elektron. Hal tersebut akan menghasilkan gerakan elektron.
Aliran arus listrik
dapat digambarkan seperti pipa air. Pada pipa air yang memiliki diameter yang
besar akan memiliki kapasitas aliran yang lebih besar pula sehingga air yang
keluar dari pipa ini akan lebih banyak, sedangkan pipa air yang memiliki
diamter yang lebih kecil maka akan memiliki kapasitas aliran yang lebih kecil
pula sehingga air yang keluar dari pipa ini akan sedikit. Hal ini sama dengan
aliran listrik, dimana bila penghantar atau konduktor yang digunakan memiliki
ukuran diameter penampang yang besar akan mampu mengalirkan arus dengan
kapasitas yang lebih banyak dibandingkan dengan penghantar yang memiliki
diameter penampang yang lebih kecil.
Arus listrik dapat dihitung dengan menggunakan rumus-rumus dibawah ini :
I = Q/t
Keterangan :
- I adalah besarnya arus listrik yang mengalir dalam satuan ampere
- Q adalah besarnya muatan listrik dalam satuan coulomb
- T adalah waktu yang diperlukan dalam satuan detik
Atau arus listrik juga
dapat dihitung dihitung dengan rumus di bawah ini :
I = V/R
Keterangan :
- I adalah besarnya arus listrik yang mengalir dalam satuan ampere
- V adalah tegangan listrik dalam satuan voltage
- R adalah tahanan yang ada pada rangkaian listrik dalam satuan ohm (Ω)
Contoh soal :
Contoh
1
Diketahui arus mengalir
pada rangkaian kelistrikan sebuah lampu sebesar 0,5 ampere dalam waktu 2 menit.
Hitunglah berapa banyak muatan listrik yang mengalir?
Diketahui : I = 0,5 A ;
t = 2 menit = 120 detik
Ditanya : Q (muatan listrik)
= ?
Jawab :
I = Q / t atau Q = I x
t sehingga :
Q = I x t
Q = 0,5 x 120
Q = 60 Coulomb
Contoh
2
Diketahui listrik
mengalir pada sebuah rangkaian kelistrikan lampu, tahanan lampu sebesar 6 Ω dan
tegangan listrik yang digunakan sebesar 12 Volt. Hitunglah berapa besar arus
yang mengalir pada rangkaian tersebut ?
Diketahui : R = 6 Ω ; V
= 12 Volt
Ditanya : I = ?
Jawab :
I = V / R
I = 12 / 6
I = 2 Ampere
0 Response to "Pengertian Arus Listrik dan Cara Menghitung Arus Listrik"
Post a Comment