Baterai atau accu atau
aki merupakan salah satu komponen dari sistem kelistrikan yang ada pada
kendaraan yang berfungsi untuk menyimpan energi listrik yang nantinya digunakan
sebagai sumber energi listrik pada sistem kelistrikan kendaraan.
Untuk menjaga kinerja
baterai maka setelah energi listrik di dalam baterai digunakan, energi listrik
tersebut harus diisi kembali. Oleh sebab itu pada kendaraan terdapat sistem pengisian.
Sistem pengisian harus mampu melakukan pengisian baterai sesuai dengan tegangan
dan arus listrik yang dibutuhkan oleh baterai.
Bila tegangan dan arus pengisian
terlalu besar atau sering disebut dengan istilah over charging akan menyebabkan
beberapa masalah pada baterai. Adapun akibat yang ditimbulkan karena over
charging adalah baterai menjadi rusak.
Rusaknya baterai yang
diakibatkan karena over charging disebabkan karena pada setiap sel baterai pada
bagian plat positif akan mendapatkan tekanan yang diakibatkan oleh suhu yang
tinggi selama terjadinya proses over charging. Karena tekanan ini, maka
plat-plat positif akan berubah bentuk sehingga oksigen bebas dapat masuk ke
dalam plat-plat positif sampai seluruh lead sulfat atau PbSO4 berubah menjadi
lead peroxide atau PbO2.
Akibat masuknya oksigen
bebas ini juga akan berdampak merubah struktur kerangka kisi-kisi menjadi lead
peroxide. Lead peroxide akan memerlukan ruangan tambahan lagi, karena ruangan pada
tiap sel terbatas maka akan berakibat plat-plat menjadi melengkung dan menjadi
rusak. Kejadian ini juga dapat memungkinkan terjadinya hubungan singkat antara
plat-plat positif dengan plat-plat negatif.
Selain itu, akibat over
charging juga dapat membuat separator menjadi rusak dan rapuh yang dapat
dikarenakan tekanan, suhu dan reaksi kimia yang terjadi. Begitu pula padal plat-plat
negatifnya, plat-plat negatif juga akan menderita kerusakan yang dikarenakan
over charging tersebut.
Kerusakan akibat
terjadinya over charging dapat disebabkan karena komponen regulator pada sistem
pengisian yang rusak yang menyebabkan tegangan pengisian melebihi batas atau
terlalu besar. Karena salah satu fungsi dari regulator pada sistem pengisian
kendaraan adalah untuk mengatur tegangan keluar yang dihasilkan oleh alternator
agar tegangannya stabil walaupun putaran mesin berubah-ubah.
Oleh karena itu,
periksalah tegangan baterai yang dihasilkan oleh alternator pada setiap putaran
mesin, tegangan output alternator tidak boleh melebihi tegangan 14 volt.
Terima kasih
ReplyDelete