Blok silinder mesin
merupakan tempat naik turunnya piston pada saat mesin bekerja. Dari gerakan
naik turunnya piston tersebut pasti akan menimbulkan keausan pada dinding
silinder karena adanya gesekan antara dinding silinder dengan ring piston dan
piston.
Oleh sebab itu pada
mesin-mesin yang sudah lama beroperasi atau bekerja lama-kelamaan kinerjanya
akan menurun yang disebabkan karena tekanan kompresi yang menurun.
Tekanan kompresi ini
turun akibat dari keausan pada dinding silinder yang semakin besar sehingga
menyebabkan terjadinya kebocoran tekanan kompresi. Untuk mengatasi hal tersebut
maka pada diameter silinder perlu diperbesar atau istilahnya di over size. Tapi
untuk mengetahui apakah memang benar penyebab kebocoran tekanan kompresi disebabkan
karena terjadi keausan yang berlebihan pada dinding silinder, maka diperlukan
melakukan pengukuran diameter silinder.
Tujuan dari pengukuran
diameter silinder ini nantinya untuk mengetahui kondisi silinder meliputi
keovalan dan ketirusan silinder.
Keovalan sendiri
merupakan bentuk keausan silinder bila dilihat dari bagian atas. Pada silinder
yang normal apabila lubang silinder dilihat dari atas maka akan berbentuk
lingkaran, namun apabila terjadi keausan yang berlebihan pada satu titik atau
sisi maka akan membuat bentuk lubang pada silinder menjadi oval.
Ketirusan sendiri
merupakan bentuk keausan silinder bila dilihat dari bagian samping. Antara diameter
silinder pada bagian atas dan pada bagian bawah akan terjadi ketidaksamaan
ukuran sehingga bentuk silinder akan menjadi tirus. Besarnya perbedaan ukuran
ini akan menunjukkan besarnya ketirusan yang terjadi pada silinder.
Agar menghasilkan
ukuran yang akurat maka pada pengukuran keovalan dan ketirusan silinder mesin
harus menggunakan alat ukur yang tepat. Alat ukur yang digunakan untuk mengukur
keovalan dan ketirusan silinder ini adalah Cylinder Bore Gauge atau disingkat
dengan CBG. Dalam pengukuran ini, Cylinder Bore Gauge tidak dapat digunakan
sendiri melainkan membutuhkan bantuan dari alat ukur lain yaitu jangka sorong
dan micrometer luar.
Langkah pengukuran
keovalan dan ketirusan silinder dapat dilakukan dengan cara berikut ini :
1. Siapkan alat ukur dan
bidang pengukuran yaitu blok mesin. Pastikan alat ukur dan blok mesin dalam
kondisi bersih tidak ada kotoran ataupun oli.
3. Lakukan pengukuran di
dalam luabng silinder dengan 3 posisi pengukuran yaitu posisi atas, posisi
tengah dan posisi bawah. Pada setiap posisi ukurlah diameter silinder pada dua
sumbu yaitu sumbu X dan sumbu Y. Sumbu X merupakan sumbu yang memotong lubang
silinder mesin secara melintang atau horizontal sedangkan sumbu Y merupakan
sumbu yang memotong lubang silinder mesin secara vertikal.
Untuk mengukur keovalan
silinder yaitu dengan mencari selisih antara pangukuran pada sumbu X dan sumbu Y
pada tiap-tiap posisi atas, tengah dan bawah.
Untuk mengukur
ketirusan maka cari selisih antara pengukuran pada bagian atas, tengah dan
bawah.
Untuk lebih jelasnya
perhatikan tabel di bawah ini :
No
|
Keovalan
|
Ketirusan
|
|
1
|
A1
– A2
|
A1
– B1
|
A2
– B2
|
2
|
B1
– B2
|
B1
– C1
|
B2
– C2
|
3
|
C1
– C2
|
Dari hasil pengukuran
tersebut diambil data keovalan paling besar dan ketirusan paling besar sehingga
nantinya akan didapatkan data hasil pengukuran kemudian dibandingkan dengan
data spesifikasinya.
Jika keausan silinder
melebihi batas spesifikasi keausan silinder maka silinder perlu di over size. Berikut
ini cara menentukan silinder perlu di over size atau tidak :
- Jika pengukuran keausan kurang dari 0,25 mm dari nilai spesifikasi maka over size yang dilakukan adalah over size 0,25 mm
- Jika pengukuran keausan lebih dari 0,25 mm tapi kurang dari 0,50 mm dari nilai spesifikasi maka over size yang dilakukan adalah over size 0,50 mm
- Jika pengukuran keausan lebih dari 0,50 mm tapi kurang dari 0,75 mm dari nilai spesifikasi maka over size yang dilakukan adalah over size 0,75 mm
- Jika pengukuran keausan lebih dari 0,75 mm dari nilai spesifikasi maka over size yang dilakukan adalah over size 1,00 mm
4. Lakukan langkah
tersebut pada semua silinder pada mesin.
bang yang oval mana
ReplyDeleteBONGO !!!!
Delete