Ban (wheel) salah satu
bagian terpenting bagi kendaraan. Ban merupakan bagian dari komponen chassis
yang berfungsi untuk menopang sebuah kendaraan, serta untuk menyerap kejutan
dari permukaan jalan yang tidak rata.
Ban juga merupakan
salah satu komponen penjamin keamanan dan kenyamanan bagi pengendara, apabila
kondisi ban tidak baik maka akan keamanan dan kenyamanan saat berkendara tidak
akan tercapai.
Ban yang digunakan
secara terus menerus tentunya akan mengalami keausan. Ban yang telah aus
berlebihan maka akan membuat kinerja ban juga semakin menurun.
Untuk dapat mengetahui
apakah ban telah mengalami keausan yang berlebihan atau ban sudah melebihi
batas keausan maka pada beberapa ban pada umumnya terdapat tanda indikator
keausan atau Tread Wear Indicator (TWI).
Tanda keausan (TWI) ini
berbentuk tanda segitiga yang berada disekeliling ban dan terletak pada bagian
tread yang jumlahnya kira-kira empat atau enam tanda. Untuk lebih jelasnya
perhatikan gambar di bawah ini :
Tread sendiri merupakan
bagian dari ban yang langsung bersinggungan dengan permukaan jalan. Tread
adalah permukaan lapisan karet luar yang melindungi bagian lapisan carcass ban
terhadap keausan dan kerusakan akibat dari permukaan jalan.
Pada permukaan tread
pada ban selain tipe ban kering pada umumnya terdapat alur. Alur-alur pada ban
ini digunakan sebagai jalan lewatnya air, ketika ada permukaan air yang
tergenang di jalan.
Apabila ban mengalami
keausan maka bagian permukaan yang bersinggungan dengan jalan yang akan cepat habis
yaitu pada bagian tread.
Apabila ban telah aus
maka bentuk alur ban juga akan menipis. Apabila alur pada permukaan ban ini
hilang (habis) maka dapat mengakibatkan ketika kendaraan melewati jalanan yang
tergenang air dapat memungkinkan terjadi efek hidroplanning.
Hidroplanning merupakan
suatu kondisi dimana ban akan mengambang pada permukaan air sehingga gaya
cengkram ban terhadap jalan semakin kecil.
Gaya cengkram ban
terhadap jalan yang semakin kecil akan membuat kendaraan akan lebih sulit
dikendalikan dan tentunya akan dapat membahayakan pengendara atau orang lain.
Ban yang telah
mengalami keausan berlebihan juga akan memungkinkan bagian carcass ban menjadi
rusak.
Pada bagian di atas
sudah dibahas bahwa tread merupakan bagian terluar ban yang melindungi lapisan
carcass dari kerusakan.
Apabila tread telah aus
maka bagian carcass akan sangat mudah rusak karena akan berkemungkinan carcass
akan bersinggungan langsung terhadap jalan. Carcass yang rusak akan membuat ban
dapat pecah ketika ban digunakan.
Ban pecah saat
digunakan berjalan tentunya akan sangat membahayakan baik untuk pengendara atau
orang lain.
Oleh sebab itu, untuk
menghindari terjadinya resiko kecelakaan saat berkendara yang disebabkan oleh
ban maka saat akan berkendara perhatikan kondisi ban anda dari kemungkinan
telah aus berlebihan dengan melihat indikator keausan TWI.
Bila ban telah aus
(permukaan ban sudah mencapai TWI) maka gantilah ban anda dengan yang baru, dan
sebaiknya hindari penggantian ban dengan ban bekas.
Ada beberapa kasus,
banyak penjual ban bekas yang melakukan kecurangan yaitu dengan cara membuat
alur kembali pada ban yang permukaan alurnya telah habis atau menambahkan kembali
permukaan tread (manambah lapisan luar) pada ban sehingga seolah-olah ban masih
terlihat tebal.
Hal tersebut apabila
dilakukan dapat membuat ban menjadi tidak seimbang (balance) dan dapat
mengakibatkan ketika kendaraan digunakan pada kecepatan tinggi akan membuat
setir bergetar.
0 Response to "Indikator Keausan Ban (TWI)"
Post a Comment