Komponen-komponen
seperti lampu, klakson motor listrik dan lain sebagainya agar dapat bekerja
maka membutuhkan suatu energi listrik.
Untuk menghubungkan
antara sumber listrik dengan beban kelistrikan (misal lampu, klakson dll) maka
menggunakan komponen penghubung atau penghantar.
Apabila arus listrik
mengalir di dalam suatu sirkuit kelistrikan, dan pada sirkuit tersebut terdapat
tahanan listrik di dalamnya maka hal tersebut akan dapat menyebabkan terjadinya
penurunan tegangan (voltage drop).
Voltage drop atau
tegangan jatuh merupakan selisih antara tegangan yang dikirim (tegangan awal) dengan
tegangan yang terkirim (tegangan akhir).
Penyebab
terjadinya voltage drop
Terjadinya voltage drop
pada suatu rangkaian kelistrikan dapat disebabkan karena beberapa hal,
diantaranya adalah :
- Pemasangan sambungan kabel atau soket yang kurang baik.
- Sambungan penghantar kabel yang berkarat, kotor atau terkena oli.
- Penggunaan kabel yang terlalu panjang.
- Arus listrik yang dibutuhkan besar namun penggunakan kabel dengan ukuran diameter yang terlalu kecil.
Cara
mengatasi masalah voltage drop
Terjadinya voltage drop
pada suatu rangkaian kelistrikan akan menyebabkan tegangan yang dialirkan ke
beban kelistrikan tidak optimal sehingga apabila misal beban kelistrikan adalah
lampu maka lampu tersebut tidak akan menyala terang (redup).
Oleh sebab itu, agar tidak
terjadi voltage drop pada suatu rangkaian kelistrikan maka dapat di atasi
dengan cara :
- Sebelum memasang sambungan kabel atau soket, pastikan kondisi penghantar kabel yang akan disambung tersebut dalam keadaan bersih, bebas dari karat, kotor ataupun oli.
- Pasang sambungan kabel atau soket dengan baik (kencang).
- Hindari pemasangan (instalasi) dengan menggunakan sambungan kabel yang terlalu panjang.
- Sesuaikan ukuran diameter kabel dengan besarnya arus listrik yang akan melewati penghantar kabel tersebut.
Perhitungan
voltage drop
Bila arus listrik (I)
mengalir pada sirkuit kelistrikan dan terjadi penurunan tegangan V1 dan V2 setelah
melewati suatu tahanan R1 dan R2 maka penurunan tegangan tersebut dapat
dihitung menggunakan rumus hukum ohm.
Apabila suatu rangkaian
tahanan R1 dan R2 dirangkai secara seri maka arus yang mengalir pada R1 dan R2
adalah sama besar sehingga tegangan pada V1 dan V2 dapat dihitung dengan rumus
:
V1 = R1 x I
V2 = R2 x I
Penjumlahan penurunan
tegangan tersebut setelah melewati tahanan akan sama besar dengan tegangan sumbernya
(Vt).
Vt = V1 + V2
Contoh
:
Berapakah penurunan
tegangan yang terjadi setelah arus listrik melewati tahanan R1 dan R2 pada
sirkuit kelistrikan di bawah ini :
Pertama, cari terlebih
dahulu nilai tahanan total dengan rumus :
Rt = R1 + R2 = 2 Ω + 4 Ω = 6 Ω
Kedua, cari arus yang
melewati masing tahanan (karena tahanan dirangkai seri maka arus yang melewati
tahanan adalah sama besar) dengan rumus :
I = Vt : Rt = 12 volt : 6 Ω = 2 A
Sehingga penurunan
tegangan pada R1 dapat dicari dengan rumus :
V1 = R1 x I = 2 Ω x 2 A = 4 volt
Dan penurunan tegangan
pada R2 dapat dicari dengan rumus :
V2 = R2 x I = 4 Ω x 2 A = 8 volt
0 Response to "Pengertian Voltage Drop (Tegangan Jatuh)"
Post a Comment