Untuk menambah
kenyamanan saat berkendara dengan kendaraan mobil maka pada mobil ditambahkan
dengan sistem AC (Air Conditioner) yang salah satu fungsinya yaitu untuk
mengatur temperatur ruangan di dalam ruang kabin.
Di sistem pendingin AC,
di dalamnya digunakan zat pendingin yaitu refrigerant atau biasanya banyak orang
menyebutnya dengan nama freon yang berfungsi untuk menyerap dan membuang panas
udara.
Pada dasarnya, jumlah
refrigerant di dalam sistem AC tidak akan berkurang selama tidak terdapat
kebocoran di dalam sistem AC tersebut.
Saat sistem AC
dioperasikan (dinyalakan) maka refrigerant akan bersirkulasi diseluruh sistem,
mulai dari kompresor AC menuju ke kondensor AC menuju ke receiver dryer menuju
ke katup ekspansi menuju ke evaporator dan kembali lagi ke kompresor.
Pengisian refrigerant
di dalam sistem AC jumlahnya tidak boleh terlalu sedikit (kurang) atau terlalu
banyak (berlebihan).
Pengisian refrigerant
yang terlalu banyak akan dapat banyak menimbulkan masalah, diantaranya yaitu :
1. Tekanan
refrigerant meningkat
Tekanan refrigerant
pada sisi tekanan tinggi akan meningkat atau menjadi tinggi. Tekanan yang
terlalu tinggi ini akan berakibat dapat merusak sambungan-sambungan pada sistem
AC, seperti sambungan selang, pipa dan lain sebagainya.
Oleh sebab itu pada
umumnya pada sistem AC juga dilengkapi dengan alat pengaman untuk menjaga
tekanan AC tetap normal yaitu dengan menggunakan pressure switch.
Apabila tekanan
terdeteksi terlalu tinggi maka pressure switch akan menghentikan aliran arus
yang menuju ke kopling magnet (magnetic clutch) sehingga kopling magnet akan
off dan putaran dari mesin tidak akan terhubung dengan kompresor AC.
Setelah tekanan turun,
maka pressure switch akan mengalirkan kembali arus listrik ke kopling magnet
sehingga kopling magnet menjadi on dan putaran mesin akan diteruskan ke
kompresor AC.
Kejadian on off kopling
magnet akan terus terjadi jika jumlah refrigerant masih terlalu banyak. Saat kopling
magnet on off akan terdengar bunyi klik pada kompresor AC.
2. Temperatur
refrigerant meningkat
Selain itu, dampak
refrigerant yang terlalu banyak juga akan meningkatkan temperatur refrigerant
pada sisi saluran tekanan tinggi, sehingga refrigerant yang masuk ke kondensor
akan lebih panas.
Terlalu panasnya
refrigerant yang masuk ke dalam kondensor dapat menyebabkan pendinginan
refrigerant di kondensor untuk merubah wujud refrigerant dari gas menjadi cair
tidak akan terjadi.
3. AC
kurang dingin
Ketika refrigerant yang
keluar dari kondensor masih berwujud gas maka refrigerant tidak akan dapat
dikabutkan di katup ekspansi sehingga akan menyebabkan AC tidak dingin atau
kurang dingin.
4. Beban
kompresor AC bertambah
Jumlah refrigerant yang
terlalu banyak juga akan membuat beban kompresor AC bertambah berat.
Kompresor AC akan
bekerja lebih ektra untuk memompakan refrigerant agar bersirkulasi ke seluruh
sistem AC.
Ketika beban kompresor
lebih berat maka juga akan berdampak pada konsumsi bahan bakar yaitu pemakaian
bahan bakar akan lebih boros.
0 Response to "Pengaruh Kelebihan Freon pada Sistem AC Mobil"
Post a Comment