Pada sebuah rangkaian
kelistrikan, dikenal 3 cara untuk peyusunan rangkaian yaitu rangkaian seri,
rangkaian paralel dan rangkaian gabungan (seri-paralel).
Rangkaian-rangkaian
listrik ini sering kita temui dikehidupan sehari-hari, misalnya pada rangkaian
lampu, penyusunan baterai pada senter, penyusunan saklar lampu dan lain
sebagainya.
Pada kesempatan kali
ini kami akan menjelaskan tentang perbedaan antara rangkaian kelistrikan yang
disusun secara seri dan rangkaian kelistrikan yang disusun secara paralel.
Antara penyusunan
rangkaian listrik secara seri maupun secara parelel memiliki perbedaan, untuk
dapat mengetahui perbedaan antara rangkaian listrik seri dan paralel maka kita
harus tau apa yang dimaksud dengan rangkaian seri dan rangkaian paralel.
Rangkaian
seri
Rangkaian secara seri merupakan rangkaian yang penyusunan komponen-komponennya disusun secara berurutan atau segaris dalam satu rangkaian tertutup sehingga listrik akan mengalir dari komponen satu ke komponen lainnya dengan melewati terlebih dahulu komponen sebelumnya sebelum menuju ke komponen selanjutnya.
Rangkaian
paralel
Rangkaian secara paralel merupakan rangkaian yang penyusunan komponen-komponennya disusun secara bercabang atau sejajar di dalam rangkaian tertutup.
A. Rangkaian
seri dan pararel pada resistor atau hambatan
1. Rangkaian
seri pada resistor
Jika terdapat beberapa
komponen resistor yang dihubungkan secara sri maka bilai hambatan total pada
rangkaian tersebut dijumlahkan seluruhnya untuk menentukan hambatan total
rangkaian tersebut.
2. Rangkaian
paralel pada resistor
Jika terdapat beberapa
komponen resistor yang dihubungkan secara paralel dalam suatu rangkaian
kelistrikan maka nilai hambatan total dari resistor-resistor tersebut akan
lebih kecil dibanding nilai hambatan dari seluruh resistor tersebut.
B. Rangkaian
seri dan paralel pada beban listrik
1. Rangkaian
seri pada beban
Jika beberapa beban
listrik dihubungkan secara seri, dalam hal ini kita contohkan beban listrik
yang digunakan adalah lampu, maka tegangan listrik yang akan mengalir ke
masing-masing lampu akan lebih kecil dibandingkan dengan tegangan sumber yang
digunakan pada rangkaian tersebut.
Akibat yang akan
ditimbulkan tentunya akan membuat nyala masing-masing lampu menjadi lebih redup
atau nyala dari lampu-lampu tidak sama terang.
Selain itu, apabila
satu lampu putus maka akan membuat rangkaian kelistrikan tersebut akan putus
sehingga lampu yang lain juga akan ikut padam.
2. Rangkaian paralel pada beban
Jika beban listrik (dalam hal ini contohnya lampu) di susun secara paralel maka tegangan listrik yang menuju ke masing-masing beban besarnya sama, sehingga masing-masing lampu menyala terang.
Apabila satu lampu putus maka lampu lainnya akan tetap menyala.
C. Rangkaian
seri dan paralel pada baterai
1. Rangkaian
seri pada baterai
Baterai merupakan salah
satu dari sumber tegangan listrik. Apabila terdapat baterai yang jumlahnya
lebih dari satu dan disusun atau dirangkai secara seri maka tegangan baterai
tersebut akan bertambah sedangkan kapasitas arus pada rangkaian baterai tersebut
adalah nilai rata-rata dari jumlah arus pada seluruh baterai yang digunakan.
2. Rangkaian
paralel pada baterai
Apabila terdapat
beberapa baterai dan disusun secara paralel maka akan menghasilkan tegangan
baterai yang nilainya sama, sedangkan kapasitas arus yang dihasilkan akan
bertambah.
Arus total pada
rangkaian baterai tersebut adalah penjumlahan dari tiap-tiap kapasitas arus
pada baterai.
D. Rangkaian
seri dan paralel pada saklar
1. Rangkaian
seri pada saklar
Apabila beberapa saklar
disusun secara seri maka apabila satu saklar dimatikan maka arus listrik yang
menuju ke beban (dalam contoh lampu) akan terputus.
2. Rangkaian
paralel pada saklar
Apabila beberapa saklar
disusun secara paralel maka apabila satu saklar dimatikan maka arus listrik
yang menuju ke beban (dalam contoh lampu) akan tetap mengalir melewati cabang
yang lain.
0 Response to "Perbedaan Rangkaian Seri dan Paralel"
Post a Comment